Rabu, 08 Juni 2011

Kenapa anak kucing umur kurang dari 6 bulan perlu divaksin ulang dengan jarak sekitar 1 bulan ?


Sebagai pemilik kucing, tentunya kita penasaran apa sih yang terjadi dengan kesehatan, kekebalan atau antibodi kucing setelah vaksinasi ? grafik di bawah ini bisa membantu menggambarkan apa yang terjadi.

vaksin & vakin ulang kucing
Garis merah pada grafik di atas memberikan gambaran tingkat kekebalan kucing anakan (umur kurang dari 6 bln) yang baru pertama kali di vaksin. Setelah divaksin, antibodi tidak dengan segera
terbentuk dalam tubuh kucing. Pada kucing yang sehat, baru mulai terjadi peningkatan jumlah antibodi 2-4 minggu setelah vaksinasi. Puncaknya terjadi beberapa minggu setelah kenaikan dimulai, setelah itu akan berkurang perlahan-lahan. Tetapi, meskipun telah mencapai puncak, jumlah/titer antibodi yang dihasilkan biasanya belum cukup untuk melindungi kucing dari penyakit. Oleh karena itu perlu vaksin booster/ ulangan sekitar 1 bulan setelah vaksin pertama. Gambaran apa yang terjadi setelah booster diberikan, bisa terlihat pada grafik berikut.

vaksin & vakin ulang kucing
Garis merah menggambarkan antibodi/kekebalan yang terbentuk setelah vaksin pertama. Garis merah putus-putus memperlihatkan apa yang terjadi dengan jumlah antibodi, bila anak kucing tidak di vaksin ulang. Garis biru menunjukkan jumlah kekebalan setelah anak kucing diberi vaksinasi ulang. Vaksin kedua/ulangan sering disebut booster, sesuai namanya booster memang menyebabkan jumlah antibodi menjadi lebih banyak dalam waktu yang relatif lebih cepat daripada vaksin pertama.

Antibodi yang terbentuk setelah vaksin kedua biasanya cukup untuk melindungi kucing dari penyakit. Setelah mencapai puncak, biasanya secara perlahan-lahan jumlah antibodi akan berkurang. Waktu berkurangnya antibodi yang dihasilkan setelah vaksin ulangan biasanya jauh lebih lama daripada vaksin pertama.

Ada 2 alasan utama mengapa anak kucing perlu divaksin dua kali/ booster :
- sistem kekebalan aktif (yang berasal dari tubuh sendiri) belum kuat, sehingga antibodi yag dihasilkan dari vaksin pertama biasanya jumlahnya belum cukup.
- anak kucing masih mempunyai kekebalan pasif (antibodi maternal) yang berasal dari induk.

vaksin & vakin ulang kucing

Kekebalan pasif/antibodi materna pada anak kucing berasal dari induk kucing. Antibodi tersebut dipindahkan ke anak kucing melalui susu. Antibodi paling banyak terdapat pada kolostrum/susu awal. Kolostrum ini biasanya cuma ada pada hari 1-2 setelah melahirkan/mulai menyusui. Kekebalan yang berasal dari induk ini lama-kelamaan akan semakin berkurang karena :
  • jumlah antibodi dalam susu juga semakin berkurang
  • anak kucing mulai berhenti menyusu karena memasuki masa sapih.
grafik di atas menggambarkan penurunan jumlah antibodi & kekebalan pasif anak kucing yang berasal dari induknya. :
a. penurunan drastis mulai terjadi sekitar umur 1.5-2 bulan karena anak mulai berhenti menyusu pada induknya
b. sekitar 1 bulan sejak sapih jumlah antibodi materna tinggal sedikit
c. antibodi materna sangat sedikit, setelah beberapa bulan berhenti menyusu.

Tahap a,b dan c adalah tahap rentan bagi anak kucing karena kekebalan pasif yang berasal dari induk mulai berkurang dan mulai digantikan dengan kekebalan aktif yang berasal dari tubuh sendiri. Pada tahap ini pula vaksinasi sebaiknya diberikan agar kekebalan aktif bisa segera bertugas.

Kekebalan Pasif/Antibodi Materna Vs Vaksin

Antibodi materna adalah salah satu penyebab vaksin pada anak kucing harus diulang. Vaksin pada kucing biasanya berupa virus yang dilemahkan/mati atau bagian dari virus yang bisa merangsang pembentukan zat kekebalan/antibodi. Oleh karena itu vaksin sebaiknya hanya diberikan pada kucing yang sehat. Bila kucing divaksinasi pada saat antibodi materna masih banyak, efektivitas vaksin akan berkurang karena sebagian vaksin dinetralkan oleh antibodi materna. Oleh karena itu vaksin harus diulang pada saat antibodi materna telah berkurang lebih banyak lagi.

Kalau begitu kenapa vaksinasi tidak diberikan pada saat antibodi materna telah habis saja, biar lebih hemat ? Vaksinasi adalah tindakan pencegahan bukan pengobatan. Kita berusaha memperkecil resiko kucing terkena penyakit menular & mematikan dengan cara sedini mungkin melatih sistem kekebalan tubuh kucing melalui vaksinasi. Para Dokter Hewan cuma memberi rekomendasi dan anjuran, keputusan vaksinasi atau tidak, tetap ada di tangan pemilik kucing :).
SUMBER : http://www.kucingkita.com//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar